Senin, 30 Oktober 2017

171030 Mengapa Harus Yesus?

Mengapa harus Yesus?? Itulah pertanyaan di benak saya, ketika memikirkan betapa baiknya apa yang sudah Dia lakukan untuk kita. Dia berkorban nyawa untuk kita, orang yang tidak layak mendapatkan pengorbanan, dan memberikan keselamatan kekal bagi kita. Mungkin untuk orang baik, masuk akal bila Dia berkorban nyawa untuk kita. Tapi, bagaimana mungkin ada Pribadi yang mau mati demi kita, manusia yang kehilangan gambar diri Allah (karena dosa)?? Oke… Itu karena kebaikan dan keadilan Tuhan. Dia begitu baik dan penuh kasih. Lalu, mengapa harus Yesus? Lalu mengapa namanya harus Yesus? Banyak nama lain yang wajar di kalangan orang Yahudi. Hmmm… Sulit menyelami Hati dan Pikiran Allah.

Suatu kali, Roh Kudus menuntun saya untuk memahami sebuah rancangan keren Tuhan, yang akan membuat kita terkagum-kagum. Saya iseng membuka kamus bahasa Yunani, dan mencari arti nama Yesus. Nama Yesus dalam bahasa Yunani adalah Ἰησοῦς (Iēsous), yang artinya Jehovah is salvation (Tuhan adalah keselamatan). Ya… Okelah ini rancangan Tuhan. Dari namaNya saja sudah terlihat, bahwa ada rencana besar Tuhan bagi keselamatan seluruh manusia. Lalu dimana bagian kerennya?? Dan, akhirnya saya memahami semua, ketika hikmat Tuhan menuntun saya untuk mengingat saat bangsa Israel keluar dari Mesir.
Catatan sejarah memperkirakan, ada 2,5 juta lebih orang keluar dari Mesir. Mereka harus melewati padang gurun yang luas untuk mencapai Tanah Perjanjian (Tanah Perjanjian Tuhan dengan Abraham). Padang gurun identik dengan daerah yang panas, kering, susah makanan, penuh bahaya dari hewan dan cuaca, dll. Menariknya, di padang gurun inilah, Musa (pemimpin Israel saat itu) menerima Hukum Taurat. Imbasnya, semua orang Israel harus menjalankan Hukum itu, walaupun mereka sedang berada di padang gurun.
Hukum Taurat adalah hukum yang kudus, dan harus dijalankan semua orang yang berada di bawahnya (orang Israel).  Mereka harus menjalankan seluruh hukum tanpa cela sedikitpun. Jika ada yang melanggar, akibatnya adalah maut atau kematian. Ironisnya, dari sekian banyak orang berangkat dari Mesir, hampir semua gagal menjalankan Hukum itu, sehingga harus mati di padang gurun. Musa, hamba Allah yang bertemu dengan Tuhan itu, juga tidak lepas dari kesalahan. Dia melanggar kekudusan Tuhan di Kadesh, dengan tidak melakukan perintah Tuhan dengan tepat. Akibatnya, setelah 40 tahun memimpin Israel berjalan di padang gurun, Musa gagal menyebrang ke Tanah Perjanjian yang sudah terlihat di depan mata itu. Menyedihkan…  Tapi inilah konsekuensi seseorang di bawah Hukum Taurat. Mereka harus hidup 100% sesuai Perintah Tuhan. Karena pelanggaran umat Tuhan, Dia pun berfirman bahwa tidak ada dari generasi ini (generasi yang keluar dari Mesir), yang dapat masuk ke Tanah Perjanjian. Mengerikan!!! 
Dari sekian banyak generasi pertama Israel yang keluar dari mesir, terdapat 2 orang yang mendapat anugerah dari Tuhan. Mereka adalah Yosua dan Kaleb. Siapakah mereka?? Pada waktu bangsa Israel hampir mendekati Tanah Perjanjian, dikirimlah 12 orang pengintai, untuk memata-matai Tanah Perjanjian. Dari 12 orang tersebut, 10 orang menganjurkan untuk membatalkan perjalanan ke Tanah perjanjian. Hal itu dikarenakan, di tanah tersebut, diduduki oleh bangsa-bangsa lain, yang menurut mereka lebih kuat dan perkasa daripada orang Israel. Namun Yosua dan Kaleb berkata lain :

Bilangan 14:6-9 (TB)  “Tetapi Yosua bin Nun dan Kaleb bin Yefune, yang termasuk orang-orang yang telah mengintai negeri itu, mengoyakkan pakaiannya, dan berkata kepada segenap umat Israel: "Negeri yang kami lalui untuk diintai itu adalah luar biasa baiknya. Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. Hanya, janganlah memberontak kepada TUHAN, dan janganlah takut kepada bangsa negeri itu, sebab mereka akan kita telan habis. Yang melindungi mereka sudah meninggalkan mereka, sedang TUHAN menyertai kita; janganlah takut kepada mereka."

Wow… Luar biasa kedua orang ini. Mereka tetap percaya pada Tuhan, walaupun orang lain ragu pada Tuhannya. Lebih parahnya, Yosua dan Kaleb hampir dilempari batu oleh bangsa Israel, karena menganjurkan untuk terus melanjutkan perjalanan. Hati yang percaya dari kedua orang ini, diperhitungkan sebagai Kebenaran oleh Tuhan. Sehingga, Tuhan memberikan kesempatan mereka untuk masuk ke Tanah Perjanjian dan bahkan memilih Yosua sebagai pemimpin Israel (menggantikan Musa). Sebagai catatan, bangsa Israel yang dipimpin Yosua ini bukankan generasi yang keluar dari Mesir namun generasi setelahnya (keturunan dari generasi pertama). Singkat cerita, Yosua berhasil memimpin bangsa Israel ke Tanah Perjanjian dan menikmati berkat Tuhan itu.
            Oke… Apa hal yang dapat kita petik dari kisah di atas?? Ingat!! Kuncinya adalah Yesus serta Kasih Karunia dan Kebenaran (postingan no 171025)!!! Kita bisa memahami, bahwa di bawah Hukum Agama (yang menuntut kesempurnaan), jika kita tidak melakukan kehendak Tuhan, maka akibatnya adalah maut. Sedangkan, jika hidup dari iman (percaya) kita akan diselamatkan seperti Yosua dan Kaleb. (Benar apa kata Paulus, bahwa keselamatan bukan karena usaha kita, tapi karena iman!!) Padang gurun menggambarkan perjalanan hidup kita yang penuh dengan masalah dan pencobaan. Tapi jika kita percaya pada Tuhan, maka kita akan mendapatkan Tanah Perjanjian (menggambarkan Keselamatan Kekal/Sorga) yang penuh dengan madu dan susu.
Wow… Haleluya!!! Luar biasa Tuhan kita. Dia sudah menggambarkan dan merancangkan Keselamatan Kekal sejak sekita 1500 tahun sebelum Yesus lahir!!! Itulah Kasih Karunia dan Kebenaran Yesus. Bukan apa yang kita perbuat yang membuat kita selamat, tapi semua karena Anugerah!! Keren ya Tuhan kita… STOP!!! Ini belum selesai!!! Kok yang dipilih sebagai pemimpin Israel kok Yosua dan bukan kaleb ya?? Aneh…
Kemudian Roh Kudus mendorong saya untuk membuka arti nama Yosua dan Kaleb. Kaleb, dalam bahasa Ibrani adalah כּלב (kâlêb), yang artinya Anjing(akan dibahas di postingan selanjutnya). Waduh… Kemudian saya cek arti nama Yosua dan akhirnya saya tahu mengapa harus Yosua. Yosua, dalam bahasa Ibrani adalah  יהושׁוּע (yehôshûa‛), yang artinya Jehovah is salvation (Tuhan adalah keselamatan). Maka terbelalaklah mata saya atas apa yang Roh Kudus buka. Arti nama Yosua dan Yesus ternyata sama. Bahkan lebih dari itu. Ἰησοῦς (Iēsous) adalah nama Yunani dari Yesus, sedangkan nama Ibraninya adalah יהושׁוּע (yehôshûa‛). Wow ternyata, nama Yesus ini tidak sembarang diberikan. Itulah kenapa, malaikat Gabriel meminta Bunda Maria memberi nama Yesus.
Inilah Rancangan Keren Tuhan. Hari itu, hikmat Roh Kudus mengajarkan. Yesus adalah “Yosua” Perjanjian Baru!! Yosua Perjanjian lama sudah melihat Tanah Perjanjian itu terlebih dahulu (karena dia sudah diutus terlebih dahulu), "Yosua" Perjanjian Baru juga sudah ke Sorga itu terlebih dahulu (karena Dia berasal dari sana). Yosua Perjanjian Lama, memimpin orang Israel keluar dari padang gurun menuju Tanah Perjanjian. Yesus, “Yosua” Perjanjian baru, memimpin kita Israel Perjanjian Baru menuju ke Keselamatan Kekal. Haleluya!!! Barang siapa percaya pada Yesus Kristus Tuhan, pemimpin kita, maka akan diselamatkan!! Semua bukan karena usaha kita tapi semua karena Kasih Karunia di dalamNya. Amin.

Jumat, 27 Oktober 2017

171027 The Burden

Matius 11:28-30 (TB)  “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."
Potongan Firman Tuhan di atas, adalah ayat yang banyak memberkati dan menguatkan orang banyak. Bahkan, ayat ini adalah salah satu ayat hafalan, yang menjadi ayat favorit jemaat gereja. Namun, banyak orang salah mengartikan ayat-ayat ini. Hati yang letih lesu dan berbeban berat itu sering kali dikaitkan dengan beban masalah hidup yang sering dialami manusia. Padahal konteks ayat ini,  tidak berkaitan dengan hal itu!!!
Kata letih lesu diambil dari bahasa Yunani yaitu κοπιάω (kopiaō). κοπιάω memiliki arti lelah, akibat dari kerja keras. Sedangkan berbeban berat menggunakan kata φορτίζω (phortizō) yang berarti, berbeban berat (berlebihan beban) akibat upacara/adat atau akibat kecemasan spiritual (rasa tidak damai). Hmmm… Menarik ya…
Terlihat dari konteks ayat tersebut, Yesus sedang mengundang orang-orang Yahudi yang merasa lelah akibat kerja keras dan berbeban berat dalam menjalankan hukum agama dan adat istiadat (Hukum Taurat). Sebagian dari mereka merasa cemas secara spiritual, akibat ketidaksempurnaan mereka dalam menjalankan Aturan Taurat. Ya semacam tertuduh perasaannya sendiri/perasaan bersalah/perasaan was-was… Bayangkan, mereka harus tepat persis menjalankan Hukum Taurat dan adat istiadat Yahudi (baca kitab Imamat), tanpa kesalahan sedikitpun. Aturan-aturan itu sangat ketat, tidak boleh ini, tidak boleh itu, harus ini, harus itu. Taurat Yahudi mengatur hampir segala aspek kehidupan manusia seperti cara hidup, ibadah, makan, pernikahan, pergaulan dll. Hal ini membuat manusia tidak menyembah Tuhan karena kasih dan cinta kepada Tuhan, tetapi karena hukum dan aturan. 
Tuhan Yesus mengundang orang-orang berbeban ini, untuk mendapatkan ἀναπαύω (anapauō). ἀναπαύω berarti kelegaan, istirahat, kesegaran, kelepasan dari dosa. Dapat diartikan Yesus mau memberikan mereka kelegaan, istirahat, dan kelepasan dari beban hukum agama (Hukum Taurat)!!! Haleluya!! Mungkin banyak dari kita juga mengalami hal ini kan? Mungkin kita terbeban dengan “Taurat” baru, yang ada dalam penyembahan kita kepada Tuhan. Jika kita tidak melakukan, kita mulai merasa berbeban, lelah dan merasa bersalah. Good News-nya, Tuhan Yesus akan memberi kita kelegaan dan kelepasan dari hal-hal itu!!!
Kuk adalah beban yang biasa digunakan pada leher sepasang hewan ternak (supaya seimbang), yang akan dihubungkan pada bajak untuk membajak tanah/ladang. Kuk juga diartikan sebagai pikulan (seperti pada tukang sate pikulan). Sejatinya, Kuk menggambarkan beban/hukum yang menyulitkan (Hukum Musa/Hukum Taurat). Bukankah Tabut Perjanjian, yang berisi 2 loh batu (Hukum Taurat), dipanggul menggunakan kuk itu? Selama ini, kuk yang dipasang pada “leher” orang Yahudi adalah kuk yang sangat berat. Sehingga, Tuhan Yesus menawari orang-orang Yahudi itu untuk memikul “kuk” milik Yesus. “Kuk” yang ditawarkan Yesus ringan/enteng/lebih baik. Mengapa demikian?? Apa beda Kuk Taurat dan “Kuk” Yesus?? Ingat… Di dalam Yesus, Dia membawa Kasih Karunia dan Kebenaran. DIalah yang akan menanggung beban Taurat itu. Sehingga, Kuk Taurat ditanggung Yesus, dan “Kuk” Yesus diberikan kepada kita. Dan “Kuk” itu ringan. Orang yang ikut Yesus, akan jauh merasa lega dan tenang.  
Yesus mengajarkan untuk belajar dari Dia, Yang lemah lembut dan rendah hati. Yesus mengajarkan untuk kita menjadi berbeda dengan orang Farisi yang membanggakan apa yang mereka buat (ketaatan akan Hukum Musa). Tidak ada satupun dari apa yang kita perbuat, yang dapat dibanggakan di mata Tuhan. Sebab, hidup kita tidak bergantung dari apa yang kita buat, namun bergantung pada apa yang Tuhan Yesus perbuat bagi kita. Terpujilah nama Tuhan Yesus, Pribadi Yang sudah menanggung beban kita. Haleluya. Amin..

Rabu, 25 Oktober 2017

171025 The Keys

Sebuah kode rahasia hanya bisa dipahami oleh pengirim dan penerima kode, dengan menggunakan kunci, yang sudah disepakati dan diketahui oleh keduanya. Jika kunci tidak diketahui penerima kode atau kunci yang diterima salah, maka hal yang buruk tentu saja akan terjadi. Apa itu?? Salah memahami isi dari kode rahasia itu!!!
Dalam sebuah kode rahasia, biasanya terdapat 2 buah kunci. Kedua kunci ini adalah Kunci Publik (Public Key) dan Kunci Private (Private Key). Kunci Publik adalah sebuah kunci yang boleh diketahui oleh semua orang. Kunci Publik memang sengaja ditunjukkan kepada semua. Hal ini tidak masalah, karena Kunci Publik ini tidak bisa membuka kode rahasia tersebut, tanpa Kunci Private. Kunci Private adalah kunci yang hanya dipahami oleh pengirim dan penerima kode. Kunci Private memang tidak ditunjukkan secara gamblang kepada pengirim dan penerima kode, namun jika disatukan dengan Kunci Publik maka semua kode rahasia akan terbuka. Artinya, kita memerlukan Kunci Publik dan Kunci Private untuk memahami The God’s Code. Jika satu atau kedua kunci kita salah, maka yang terjadi adalah kita akan salah memahami Kebenaran!!!


Yohanes 1:17 “sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.”. Injil Yohanes menuliskan pernyataan yang menarik. Terdapat 2 hal yang bertolak belakang di pernyataan tersebut. Pertama, Hukum Taurat diberikan oleh Musa, dan yang kedua, Kasih Karunia dan Kebenaran datang oleh Yesus Kristus. Jika kita berbicara menggunakan istilah diberikan oleh, maka artinya, Hukum Taurat ini adalah sesuatu yang diberikan kepada seseorang (Musa). Namun jika kita berbicara datang oleh, maka artinya, Kasih Karunia dan Kebenaran adalah sesuatu yang dibawa bersama kehadiran Yesus Kristus.  Yohanes sedang memberikan perbandingan yang mencolok dari kedua buah anak pernyataan tersebut. Dia sedang membandingkan Hukum Taurat dengan Kasih Karunia (dan Kebenaran).
Hukum Taurat adalah hukum agama yang diberikan kepada Musa di padang gurun. Hukum ini mengatur cara hidup orang Israel (orang Yahudi) dalam menyembah Tuhan, dalam upaya mencapai keselamatan dari hukuman. Hukum ini menuntut kesempurnaan dari umat. Bukankan semua hukum agama seperti itu?? Kita tidak bisa memberikan 90% hal benar dan 10% hal buruk dalam hidup kita. Harus 100% benar. Barang siapa yang melanggar akan mendapat hukuman dan kutuk, barang siapa melakukan akan mendapat keselamatan dan berkat.
Aturan agama ini sangat berat untuk dilakukan. Hal ini terbukti dari 2.5 juta (lebih) orang Israel yang keluar dari Mesir, hanya 2 orang dari generasi itu saja yang berhasil masuk Tanah Perjanjian (tanah yang diberikan kepada Abraham), yaitu Yoshua dan Kaleb. Hampir semua mati akibat pelanggaran Hukum Taurat di padang gurun. Bahkan Musa sekalipun, yang dapat bertemu dengan Tuhan, juga melakukan kesalahan di akhir hidupnya. Dan akibatnya, Musa tidak dapat masuk ke Tanah Perjanjian. Sungguh ironis sekali...
Pertanyaannya, apakah hukum agama (Hukum Taurat) adalah hukum yang sengaja diberikan untuk memberikan kematian? Jawabannya, tentu TIDAK!! Dibawah hukum agama, kita harus berlaku tepat persis seperti apa yang hukum itu katakan. Dan jika ada orang yang sanggup, melakukan tepat seperti yang hukum lakukan, maka hal itu akan diperhitungkan sebagai Kebenaran. Jika manusia sanggup melakukan seluruh hukum tersebut, maka ia akan mendapatkan Keselamatan. Namun, apakah ada orang yang mampu? Hmmm...
Ketidakmampuan manusia untuk berbuat tepat seperti yang Tuhan inginkan, sudah Tuhan pahami. Untuk itu, Tuhan sudah menyiapkan sebuah rencana di mana Dirinya sendiri yang akan menanggung hukuman dan dosa akibat ketidaktaatan terhadap Hukum Taurat itu sendiri. Itulah yang disebut Kasih Karunia.
Dalam terjemahan Yunani, Kasih Karunia menggunakan kata χάρις (charis), yang artinya anugerah, perkenanan, kebaikan hati, belas kasihan dan pemberian dari Tuhan. Χάρις akan memberikan sukacita yang berlimpah, kelayakan, penerimaan bagi manusia. Sedangkan Kebenaran menggunakan ἀλήθεια (alētheia) yang artinya adalah kebenaran yang bukan hanya ucapan (tetapi betul-betul benar), kebenaran Ilahi. Dalam budaya Yunani, ἀλήθεια adalah sinonim dari kenyataan (realita).  
Melihat dari arti kata di atas, dapat disimpulkan bahwa Kasih Karunia adalah solusi dari ketidakmampuan manusia dalam melakukan hukum agama. Kasih Karunia memberikan Keselamatan Kekal berdasarkan kebaikan hati, belas kasihan, dan anugerah Tuhan yang menerima manusia berdosa. Tuhan menggantikan posisi manusia dalam menerima hukuman akibat pelanggaran hukum agama. Sehingga akibatnya, manusia hidup dalam Kebenaran yaitu kenyataan dimana manusia tidak lagi terbelenggu oleh dosa akibat pelanggaran hukum agama. Manusia tidak lagi hidup berdasarkan apa yang dibuat, tetapi berdasarkan apa yang Yesus lakukan. Manusia tidak lagi hidup mencari kebenaran, tetapi manusia hidup karena dibenarkan oleh Kebenaran itu. Itulah keadilan Tuhan.
Mari kita kembali pada Kunci Publik dan Kunci Private. Saat ini kita hidup di zaman anugerah (zaman Kasih Karunia). Yesus sudah hadir membawa Kasih Karunia dan Kebenaran itu. Yesus adalah jawaban dari pergumulan manusia akan Keselamatan Kekal. Ya… Benar!!! Yesus adalah Kunci Publik dari The God’s Code. Jadikan Yesus menjadi pusat dari segalanya…
Semua orang tahu Yesus, tapi tidak semua orang paham apa yang Yesus bawa dan lakukan di dunia. Dia membawa Kasih Karunia dan Kebenaran!!! Yes!!! Kasih Karunia dan Kebenaran adalah Kunci Private untuk melengkapi Kunci Publik itu. Jika kita hanya memahami Yesus sebagai Sosok dalam kitab suci yang memiliki kuasa (mukjizat), tanpa tahu apa yang sudah Dia lakukan dan Dia bawa, maka pemahaman Kode Tuhan itu akan bergeser ke posisi yang kurang tepat. Kita tidak bisa menjadikan Yesus sebagai Kunci Publik dan Hukum Taurat sebagai Kunci Private. Kita juga tidak bisa menjadikan Hukum Taurat dan Kasih Karunia sekaligus untuk Kunci Private. Artinya, dalam merenungkan dan memahami The God’s Code kita harus menjadikan Yesus serta Kasih Karunia dan Kebenaran menjadi Kunci utama. Amin. Haleluya!!! Tidak ada nama di bawah kolong langit ini, yang layak menerima penghormatan, pengagungan, kemuliaan, kejayaan selain nama Yesus Kristus Tuhan!!! 

Selasa, 24 Oktober 2017

171024 ראשׁית (rê'shı̂yth)

Mungkin teman-teman bingung itu judulnya kok aneh.... ראשׁית (rê'shı̂yth) adalah kata pertama pada kitab Kejadian yang artinya "Pada mulanya". Terlihat dari judulnya, postingan ini adalah postingan pertama dari The God’s Code. Saya akan menjelaskan awal dari semuanya.
Perkenalkan nama saya adalah Angling Kusumandhita. Saya adalah putra ke 3 dari 5 bersaudara. Papa saya adalah seorang pendeta, dan kebetulan Mama saya lahir dari keluarga pembisnis. Hari ini kami sekeluarga diberi kepercayaan oleh Tuhan untuk mengelola wisma retret dan camping ground Villa Pinus Kenteng Getasan Kabupaten Semarang. Kapan-kapan teman-teman bisa berkunjung ke tempat kami..
Oke… The God’s Code. Mengapa saya memberi nama laman ini, dengan nama itu?? Judul ini terinspirasi dari salah satu film dan buku best seller berjudul Davinci Code, serta Film Warkop DKI yang seperti ini: “Siawasiwa uwono uweni. Ini lagu kode”. Hahaha… Saya menemukan bahwa bukan cuma Davinci dan Kasino aja yang punya Code,  tapi juga Tuhan. Ada banyak kode khusus yang Tuhan berikan di Alkitab, yang mungkin kita tidak pernah sadari. Kita memerlukan kunci pembuka kode dan tentu saja ditambah Hikmat Roh Kudus. Dan sekedar info, Tuhan baru membuka Hikmat itu setelah puluhan tahun saya hidup. Wih menarik kan… Tapi, saya akan ceritakan kronologinya dulu. 
Walau saya anak Pendeta, saya baru memutuskan untuk ikut Tuhan secara pribadi, pada umur 17 tahun. Waktu ini saya ingat, ada konser Giving My Best yang dilayani Ps. Sydney Mohede. Dan saya mulai merasakan cinta Tuhan di ibadah ini. Singkat cerita, saya mulai aktif dalam pelayanan firman dan musik. Hati yang berapi-api, semangat yang membara, dan jiwa yang menggebu-gebu menjadi modal awal dari semua apa yang mulai saya mulai. Saya mulai rajin ke gereja, dalam arti seminggu bisa beberapa kali. Setiap ada Ibadah Kebaktian Kebangkitan Rohani (KKR), saya selalu memposisikan diri di depan dengan penuh semangat. Saya juga mulai suka mendengarkan khotbah dari Pendeta-Pendeta lokal sampe internasional. Wow… luar biasa pokoknya!! 
Suatu kali, saya diminta untuk mengisi renungan perayaan Paskah Pemuda di Gereja. Dan waktu itu, Papa saya datang untuk melihat putranya berkhotbah di depan orang banyak, untuk pertama kali. Saya pun ingin menunjukkan bahwa saya anak yang mampu membagikan Kebenaran, di depan Papa saya sendiri. Tiba saatnya saya membagikan renungan Paskah. Semua berjalan lancar, saya berkhotbah dengan menggebu-gebu. Semua orang tampak kagum dan mungkin berfikir, “wah calon pengganti Pak Pendeta nie..”. Akhirnya ibadah selesai, semua pulang ke rumah masing-masing dan menerima berkat Tuhan.
Sesampai di rumah, Papa langsung masuk ke kamar saya. Dalam hati, saya berharap untuk dipuji dan dihargai. Lalu dengan tegas Papa berkata, “Kamu ngawur !! Kamu belum mengerti !!”. Saat Papa berbicara seperti itu, maka kagetlah saya. Bagaimana mungkin renungan yang saya siapkan, yang saya rangkum dari KKR, Ibadah-ibadah, dan Mp3 khotbah yang saya dengarkan, dikatakan ngawur oleh bapak saya??? Mulai berdebatlah kami untuk menemukan apa yang salah dengan renungan itu. Papa saya mulai menjelaskan tentang Kebenaran yang seharusnya, dari sudut pandangnya. Saya sebagai anak cuma bisa menahan diri. 
Perdebatan dengan Papa bukan hanya berlangsung sekali tersebut, tetapi cukup sering. Dalam sebulan bisa beberapa kali lah... Ya walau begitu, setiap Papa membawa renungan baik di gereja ataupun di luar, saya tetap menemani dan menyimak. Namun demikian, saya putuskan untuk tetap pada sudut pandang saya dan tidak mau menerima sudut pandang Papa. “Yang penting kan di hadapan Tuhan, bukan di mata manusia”, pikir saya.
Bertahun-tahun pelayanan, saya merasa sudah "benar"  dan tetap aktif dalam pelayanan. Suatu kebanggaan buat saya bisa bekerja di ladang Tuhan. KKR, Retret, aksi sosial dan lain-lain, berhasil kami (saya dan rekan-rekan 1 komunitas) adakan. Suatu kali dalam doa di komunitas, sekitar tahun 2011, tiba-tiba ada seorang teman, mengatakan, “Aku sudah berubah Ling. Aku mendapat pembaharuan.  Selama ini kita salah lho.”. Saya merasa kaget dan meminta kepadanya untuk menjelaskan apa maksudnya. Dan seperti disambar petir, dia mengatakan sesuatu yang sama seperti yang Papa katakan. Lalu, saya pulang dan merenungkan sepanjang perjalanan. Di malam hari sebelum saya tidur, saya berikan waktu untuk menyembah Tuhan dan berdoa meminta hikmat. Dan di luar biasa, semua terbuka. Saya paham maksud Papa dan teman saya ini. Roh Kudus memberi hikmat pengertian tentang Kebenaran itu. Dan besoknya saya langsung pergi ke kamar Papa dan mengatakan, “Aku dah paham maksud Papa selama ini.”. Saya jelaskan semuanya dan Papa cuma tersenyum dan berkata “Akhirnya kamu paham…”. Wowwww… Saya paham!!! Saya mengerti!!! Inilah The God’s Code!! Ini benar-benar anugerah!!
Karena begitu girang, saya beritahukan Kebenaran ini kepada semua rekan saya di komunitas. Sampe akhirnya kami membentuk persekutuan baru, berisi orang-orang yang menangkap Kebenaran yang sama. Nama Persekutuan itu adalah BASE. Harapan kami, biar semua orang kembali kepada Dasar Kebenaran itu. Persekutuan dimulai tahun 2012 dan banyak orang mulai mendengarkan Kebenaran ini.
Akhir tahun 2013, karena kesibukan anggota-anggota BASE, persekutuan ini vakum. Semua sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Saya pun juga. Kesibukan kerja dan studi lanjut, membuat saya tidak seaktif dulu. Saya mulai malas untuk pelayanan, saya sudah mulai berubah dalam tujuan hidup, mulai hidup “Tidak Benar”, bahkan cenderung rusak. Saya mulai mencari komunitas yang kurang tepat. Hidup saya berubah 100%. Pikiran saya cuma diisi dengan tujuan-tujuan duniawi (uang, kesenangan, kebanggaan, dll). Dari semua yang saya lakukan, yang paling parah, adalah saya mulai melupakan Kebenaran yang saya terima itu. Saya berfikir, "masa bodoh dengan itu semua, buang-buang waktu saja.". 
Sampai suatu hari, saya mengalami hal yang paling mengerikan dalam hidup saya. Saya dikecewakan oleh orang yang paling saya percaya. Saya benar-benar berfikir bagaimana ada orang yang tega terhadap saya. Padahal saya sudah membantu dia dahulu, tapi akhirnya “air susu dibalas air tuba”. Saya merasakan sakit hati yang sangat. Baru pertama kali, saya benar-benar merasakan kepahitan yang mendalam,  terhadap manusia.
Saya mulai stres. Saya sudah kehilangan banyak hal seperti materi, waktu, tenaga, pikiran.  Sakit sekali hati ini!!! Untungnya,  teman-teman saya mulai datang menghibur. Mereka teman-teman kuliah saya, teman-teman Base, teman nongkrong dll. Sedikit banyak mereka dapat menghibur saya, walaupun stress itu tetap ada dan menjadi-jadi. Saking stress, saya tidak bisa tidur. Hanya bisa tidur 2 jam sehari. Dalam kesedihan mendalam saya, hanya 1 hal yang bisa saya lakukan yaitu berdoa. Baru pertama kali setelah saya “meninggalkan” Tuhan, saya berdoa yang datang dari hati. Dan apa yang terjadi? Saya merasakan hangat dalam hati saya. Saya seperti dipeluk oleh Seorang Pribadi. Rasanya hangat, nyaman dan tidak ingin pergi. Saya tahu. Itu Roh Kudus. Ini luar biasa. Semua orang boleh meninggalkan saya, tapi Tuhan tidak pernah sekalipun pergi. Dia setia!!! Saya berangsur pulih dan Puji Tuhan, saya sembuh. 
Setelah mengalami hal di atas, saya merasa ada hal yang aneh dalam otak saya. Otak saya menjadi lebih tajam dalam berfikir soal Kebenaran. Saya sadari, ini bukan hal yang sembarangan. Ini adalah Karunia!! Hal ini sama seperti waktu kecil kita kesulitan untuk menghitung 2 + 2. Tapi setelah kita dewasa, kita bisa dengan mudah menghitungnya. Saya juga merasa lebih paham dari pada awal Tuhan membuka hikmat dahulu. Ini LUAR BIASA!! Belum lagi, Tuhan pakai kepahitan hidup saya untuk memahami Kebenaran. Karena setiap yang kita alami, digunakan Tuhan untuk memahami apa yang sudah Tuhan lakukan dalam hidup kita. 
Selanjutnya, semua teman-teman BASE berkumpul, dan kami putuskan untuk kembali mengaktifkan persekutuan BASE ini. Walaupun dimulai dengan kecil tapi yang kami alami begitu luar biasa besar!! Kami dituntun Roh Kudus untuk memberitakan Kebenaran ini ke semua orang, baik melalui persekutuan doa maupun melalui media sosial dan teknologi. Salah satunya adalah blog pribadi ini.
Di Laman The God’s Code inilah, saya akan membagikan apa yang Tuhan mulai tanam di hidup saya pada khususnya dan BASE pada umumnya. Biar Anugerah dari Tuhan sendiri yang memampukan kita untuk memahami The God’s Code. Biar nama Yesus Kristus Tuhan ditinggikan lebih dari segalanya. Amin!!!