Selasa, 24 Oktober 2017

171024 ראשׁית (rê'shı̂yth)

Mungkin teman-teman bingung itu judulnya kok aneh.... ראשׁית (rê'shı̂yth) adalah kata pertama pada kitab Kejadian yang artinya "Pada mulanya". Terlihat dari judulnya, postingan ini adalah postingan pertama dari The God’s Code. Saya akan menjelaskan awal dari semuanya.
Perkenalkan nama saya adalah Angling Kusumandhita. Saya adalah putra ke 3 dari 5 bersaudara. Papa saya adalah seorang pendeta, dan kebetulan Mama saya lahir dari keluarga pembisnis. Hari ini kami sekeluarga diberi kepercayaan oleh Tuhan untuk mengelola wisma retret dan camping ground Villa Pinus Kenteng Getasan Kabupaten Semarang. Kapan-kapan teman-teman bisa berkunjung ke tempat kami..
Oke… The God’s Code. Mengapa saya memberi nama laman ini, dengan nama itu?? Judul ini terinspirasi dari salah satu film dan buku best seller berjudul Davinci Code, serta Film Warkop DKI yang seperti ini: “Siawasiwa uwono uweni. Ini lagu kode”. Hahaha… Saya menemukan bahwa bukan cuma Davinci dan Kasino aja yang punya Code,  tapi juga Tuhan. Ada banyak kode khusus yang Tuhan berikan di Alkitab, yang mungkin kita tidak pernah sadari. Kita memerlukan kunci pembuka kode dan tentu saja ditambah Hikmat Roh Kudus. Dan sekedar info, Tuhan baru membuka Hikmat itu setelah puluhan tahun saya hidup. Wih menarik kan… Tapi, saya akan ceritakan kronologinya dulu. 
Walau saya anak Pendeta, saya baru memutuskan untuk ikut Tuhan secara pribadi, pada umur 17 tahun. Waktu ini saya ingat, ada konser Giving My Best yang dilayani Ps. Sydney Mohede. Dan saya mulai merasakan cinta Tuhan di ibadah ini. Singkat cerita, saya mulai aktif dalam pelayanan firman dan musik. Hati yang berapi-api, semangat yang membara, dan jiwa yang menggebu-gebu menjadi modal awal dari semua apa yang mulai saya mulai. Saya mulai rajin ke gereja, dalam arti seminggu bisa beberapa kali. Setiap ada Ibadah Kebaktian Kebangkitan Rohani (KKR), saya selalu memposisikan diri di depan dengan penuh semangat. Saya juga mulai suka mendengarkan khotbah dari Pendeta-Pendeta lokal sampe internasional. Wow… luar biasa pokoknya!! 
Suatu kali, saya diminta untuk mengisi renungan perayaan Paskah Pemuda di Gereja. Dan waktu itu, Papa saya datang untuk melihat putranya berkhotbah di depan orang banyak, untuk pertama kali. Saya pun ingin menunjukkan bahwa saya anak yang mampu membagikan Kebenaran, di depan Papa saya sendiri. Tiba saatnya saya membagikan renungan Paskah. Semua berjalan lancar, saya berkhotbah dengan menggebu-gebu. Semua orang tampak kagum dan mungkin berfikir, “wah calon pengganti Pak Pendeta nie..”. Akhirnya ibadah selesai, semua pulang ke rumah masing-masing dan menerima berkat Tuhan.
Sesampai di rumah, Papa langsung masuk ke kamar saya. Dalam hati, saya berharap untuk dipuji dan dihargai. Lalu dengan tegas Papa berkata, “Kamu ngawur !! Kamu belum mengerti !!”. Saat Papa berbicara seperti itu, maka kagetlah saya. Bagaimana mungkin renungan yang saya siapkan, yang saya rangkum dari KKR, Ibadah-ibadah, dan Mp3 khotbah yang saya dengarkan, dikatakan ngawur oleh bapak saya??? Mulai berdebatlah kami untuk menemukan apa yang salah dengan renungan itu. Papa saya mulai menjelaskan tentang Kebenaran yang seharusnya, dari sudut pandangnya. Saya sebagai anak cuma bisa menahan diri. 
Perdebatan dengan Papa bukan hanya berlangsung sekali tersebut, tetapi cukup sering. Dalam sebulan bisa beberapa kali lah... Ya walau begitu, setiap Papa membawa renungan baik di gereja ataupun di luar, saya tetap menemani dan menyimak. Namun demikian, saya putuskan untuk tetap pada sudut pandang saya dan tidak mau menerima sudut pandang Papa. “Yang penting kan di hadapan Tuhan, bukan di mata manusia”, pikir saya.
Bertahun-tahun pelayanan, saya merasa sudah "benar"  dan tetap aktif dalam pelayanan. Suatu kebanggaan buat saya bisa bekerja di ladang Tuhan. KKR, Retret, aksi sosial dan lain-lain, berhasil kami (saya dan rekan-rekan 1 komunitas) adakan. Suatu kali dalam doa di komunitas, sekitar tahun 2011, tiba-tiba ada seorang teman, mengatakan, “Aku sudah berubah Ling. Aku mendapat pembaharuan.  Selama ini kita salah lho.”. Saya merasa kaget dan meminta kepadanya untuk menjelaskan apa maksudnya. Dan seperti disambar petir, dia mengatakan sesuatu yang sama seperti yang Papa katakan. Lalu, saya pulang dan merenungkan sepanjang perjalanan. Di malam hari sebelum saya tidur, saya berikan waktu untuk menyembah Tuhan dan berdoa meminta hikmat. Dan di luar biasa, semua terbuka. Saya paham maksud Papa dan teman saya ini. Roh Kudus memberi hikmat pengertian tentang Kebenaran itu. Dan besoknya saya langsung pergi ke kamar Papa dan mengatakan, “Aku dah paham maksud Papa selama ini.”. Saya jelaskan semuanya dan Papa cuma tersenyum dan berkata “Akhirnya kamu paham…”. Wowwww… Saya paham!!! Saya mengerti!!! Inilah The God’s Code!! Ini benar-benar anugerah!!
Karena begitu girang, saya beritahukan Kebenaran ini kepada semua rekan saya di komunitas. Sampe akhirnya kami membentuk persekutuan baru, berisi orang-orang yang menangkap Kebenaran yang sama. Nama Persekutuan itu adalah BASE. Harapan kami, biar semua orang kembali kepada Dasar Kebenaran itu. Persekutuan dimulai tahun 2012 dan banyak orang mulai mendengarkan Kebenaran ini.
Akhir tahun 2013, karena kesibukan anggota-anggota BASE, persekutuan ini vakum. Semua sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Saya pun juga. Kesibukan kerja dan studi lanjut, membuat saya tidak seaktif dulu. Saya mulai malas untuk pelayanan, saya sudah mulai berubah dalam tujuan hidup, mulai hidup “Tidak Benar”, bahkan cenderung rusak. Saya mulai mencari komunitas yang kurang tepat. Hidup saya berubah 100%. Pikiran saya cuma diisi dengan tujuan-tujuan duniawi (uang, kesenangan, kebanggaan, dll). Dari semua yang saya lakukan, yang paling parah, adalah saya mulai melupakan Kebenaran yang saya terima itu. Saya berfikir, "masa bodoh dengan itu semua, buang-buang waktu saja.". 
Sampai suatu hari, saya mengalami hal yang paling mengerikan dalam hidup saya. Saya dikecewakan oleh orang yang paling saya percaya. Saya benar-benar berfikir bagaimana ada orang yang tega terhadap saya. Padahal saya sudah membantu dia dahulu, tapi akhirnya “air susu dibalas air tuba”. Saya merasakan sakit hati yang sangat. Baru pertama kali, saya benar-benar merasakan kepahitan yang mendalam,  terhadap manusia.
Saya mulai stres. Saya sudah kehilangan banyak hal seperti materi, waktu, tenaga, pikiran.  Sakit sekali hati ini!!! Untungnya,  teman-teman saya mulai datang menghibur. Mereka teman-teman kuliah saya, teman-teman Base, teman nongkrong dll. Sedikit banyak mereka dapat menghibur saya, walaupun stress itu tetap ada dan menjadi-jadi. Saking stress, saya tidak bisa tidur. Hanya bisa tidur 2 jam sehari. Dalam kesedihan mendalam saya, hanya 1 hal yang bisa saya lakukan yaitu berdoa. Baru pertama kali setelah saya “meninggalkan” Tuhan, saya berdoa yang datang dari hati. Dan apa yang terjadi? Saya merasakan hangat dalam hati saya. Saya seperti dipeluk oleh Seorang Pribadi. Rasanya hangat, nyaman dan tidak ingin pergi. Saya tahu. Itu Roh Kudus. Ini luar biasa. Semua orang boleh meninggalkan saya, tapi Tuhan tidak pernah sekalipun pergi. Dia setia!!! Saya berangsur pulih dan Puji Tuhan, saya sembuh. 
Setelah mengalami hal di atas, saya merasa ada hal yang aneh dalam otak saya. Otak saya menjadi lebih tajam dalam berfikir soal Kebenaran. Saya sadari, ini bukan hal yang sembarangan. Ini adalah Karunia!! Hal ini sama seperti waktu kecil kita kesulitan untuk menghitung 2 + 2. Tapi setelah kita dewasa, kita bisa dengan mudah menghitungnya. Saya juga merasa lebih paham dari pada awal Tuhan membuka hikmat dahulu. Ini LUAR BIASA!! Belum lagi, Tuhan pakai kepahitan hidup saya untuk memahami Kebenaran. Karena setiap yang kita alami, digunakan Tuhan untuk memahami apa yang sudah Tuhan lakukan dalam hidup kita. 
Selanjutnya, semua teman-teman BASE berkumpul, dan kami putuskan untuk kembali mengaktifkan persekutuan BASE ini. Walaupun dimulai dengan kecil tapi yang kami alami begitu luar biasa besar!! Kami dituntun Roh Kudus untuk memberitakan Kebenaran ini ke semua orang, baik melalui persekutuan doa maupun melalui media sosial dan teknologi. Salah satunya adalah blog pribadi ini.
Di Laman The God’s Code inilah, saya akan membagikan apa yang Tuhan mulai tanam di hidup saya pada khususnya dan BASE pada umumnya. Biar Anugerah dari Tuhan sendiri yang memampukan kita untuk memahami The God’s Code. Biar nama Yesus Kristus Tuhan ditinggikan lebih dari segalanya. Amin!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar