Mungkin
teman-teman bingung itu judulnya kok aneh.... ראשׁית (rê'shı̂yth) adalah
kata pertama pada kitab Kejadian yang artinya "Pada mulanya". Terlihat
dari judulnya, postingan ini adalah postingan pertama dari The God’s Code.
Saya akan menjelaskan awal dari semuanya.
Perkenalkan
nama saya adalah Angling Kusumandhita. Saya adalah putra ke 3 dari 5 bersaudara. Papa saya adalah seorang pendeta, dan kebetulan Mama saya lahir dari keluarga pembisnis. Hari ini kami sekeluarga diberi
kepercayaan oleh Tuhan untuk mengelola wisma retret dan camping ground Villa Pinus Kenteng Getasan Kabupaten Semarang. Kapan-kapan teman-teman bisa
berkunjung ke tempat kami..
Oke…
The God’s Code. Mengapa saya memberi nama laman ini, dengan nama itu?? Judul
ini terinspirasi dari salah satu film dan buku best seller berjudul
Davinci Code, serta Film Warkop DKI yang seperti ini: “Siawasiwa uwono uweni. Ini
lagu kode”. Hahaha… Saya menemukan bahwa bukan cuma Davinci dan Kasino aja
yang punya Code, tapi juga Tuhan. Ada banyak kode khusus yang Tuhan
berikan di Alkitab, yang mungkin kita tidak pernah sadari. Kita memerlukan
kunci pembuka kode dan tentu saja ditambah Hikmat Roh Kudus. Dan sekedar info,
Tuhan baru membuka Hikmat itu setelah puluhan tahun saya hidup. Wih menarik
kan… Tapi, saya akan ceritakan kronologinya dulu.
Walau
saya anak Pendeta, saya baru memutuskan untuk ikut Tuhan secara pribadi, pada umur 17 tahun. Waktu
ini saya ingat, ada konser Giving My Best yang dilayani Ps. Sydney Mohede. Dan saya
mulai merasakan cinta Tuhan di ibadah ini. Singkat cerita, saya mulai aktif
dalam pelayanan firman dan musik. Hati yang berapi-api, semangat yang membara, dan
jiwa yang menggebu-gebu menjadi modal awal dari semua apa yang mulai saya
mulai. Saya mulai rajin ke gereja, dalam arti seminggu bisa beberapa kali. Setiap
ada Ibadah Kebaktian Kebangkitan Rohani (KKR), saya selalu memposisikan diri di
depan dengan penuh semangat. Saya juga mulai suka mendengarkan khotbah dari
Pendeta-Pendeta lokal sampe internasional. Wow… luar biasa pokoknya!!
Suatu
kali, saya diminta untuk mengisi renungan perayaan Paskah Pemuda di Gereja. Dan
waktu itu, Papa saya datang untuk melihat putranya berkhotbah di depan orang
banyak, untuk pertama kali. Saya pun ingin menunjukkan bahwa saya anak yang
mampu membagikan Kebenaran, di depan Papa saya sendiri. Tiba saatnya saya membagikan
renungan Paskah. Semua berjalan lancar, saya berkhotbah dengan menggebu-gebu. Semua
orang tampak kagum dan mungkin berfikir, “wah calon pengganti Pak Pendeta nie..”.
Akhirnya ibadah selesai, semua pulang ke rumah masing-masing dan menerima
berkat Tuhan.
Sesampai
di rumah, Papa langsung masuk ke kamar saya. Dalam hati, saya berharap untuk
dipuji dan dihargai. Lalu dengan tegas Papa berkata, “Kamu ngawur !! Kamu belum mengerti !!”. Saat Papa berbicara seperti itu,
maka kagetlah saya. Bagaimana mungkin renungan yang saya siapkan, yang saya
rangkum dari KKR, Ibadah-ibadah, dan Mp3 khotbah yang saya dengarkan, dikatakan
ngawur oleh bapak saya??? Mulai berdebatlah
kami untuk menemukan apa yang salah dengan renungan itu. Papa saya mulai
menjelaskan tentang Kebenaran yang seharusnya, dari sudut pandangnya. Saya sebagai
anak cuma bisa menahan diri.
Perdebatan dengan Papa bukan hanya berlangsung sekali tersebut, tetapi cukup sering. Dalam sebulan bisa beberapa kali lah... Ya walau begitu, setiap Papa membawa renungan baik
di gereja ataupun di luar, saya tetap menemani dan menyimak. Namun demikian, saya putuskan untuk tetap pada sudut pandang saya dan tidak mau
menerima sudut pandang Papa. “Yang penting kan di hadapan Tuhan, bukan di mata
manusia”, pikir saya.
Bertahun-tahun
pelayanan, saya merasa sudah "benar" dan tetap aktif dalam pelayanan. Suatu kebanggaan buat saya
bisa bekerja di ladang Tuhan. KKR, Retret, aksi sosial dan lain-lain, berhasil kami (saya dan
rekan-rekan 1 komunitas) adakan. Suatu kali dalam doa di komunitas,
sekitar tahun 2011, tiba-tiba ada seorang teman, mengatakan, “Aku sudah berubah Ling. Aku mendapat pembaharuan. Selama ini kita salah lho.”. Saya merasa kaget dan meminta kepadanya untuk
menjelaskan apa maksudnya. Dan seperti disambar petir, dia mengatakan sesuatu
yang sama seperti yang Papa katakan. Lalu, saya pulang dan merenungkan sepanjang
perjalanan. Di malam hari sebelum saya tidur, saya berikan waktu untuk
menyembah Tuhan dan berdoa meminta hikmat. Dan di luar biasa, semua terbuka. Saya
paham maksud Papa dan teman saya ini. Roh Kudus memberi hikmat pengertian
tentang Kebenaran itu. Dan besoknya saya langsung pergi ke kamar Papa dan
mengatakan, “Aku dah paham maksud Papa selama ini.”. Saya jelaskan semuanya dan
Papa cuma tersenyum dan berkata “Akhirnya kamu paham…”. Wowwww… Saya paham!!!
Saya mengerti!!! Inilah The God’s Code!! Ini benar-benar anugerah!!
Karena
begitu girang, saya beritahukan Kebenaran ini kepada semua rekan saya di
komunitas. Sampe akhirnya kami membentuk persekutuan baru, berisi orang-orang
yang menangkap Kebenaran yang sama. Nama Persekutuan itu adalah BASE. Harapan kami, biar semua
orang kembali kepada Dasar Kebenaran itu. Persekutuan dimulai tahun 2012 dan
banyak orang mulai mendengarkan Kebenaran ini.
Akhir
tahun 2013, karena kesibukan anggota-anggota BASE, persekutuan ini vakum. Semua
sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Saya pun juga. Kesibukan kerja dan
studi lanjut, membuat saya tidak seaktif dulu. Saya mulai malas untuk
pelayanan, saya sudah mulai berubah dalam tujuan hidup, mulai hidup “Tidak
Benar”, bahkan cenderung rusak. Saya mulai mencari komunitas yang kurang tepat.
Hidup saya berubah 100%. Pikiran saya cuma diisi dengan tujuan-tujuan duniawi
(uang, kesenangan, kebanggaan, dll). Dari semua yang saya lakukan, yang
paling parah, adalah saya mulai melupakan Kebenaran yang saya terima itu. Saya
berfikir, "masa bodoh dengan itu semua, buang-buang waktu
saja.".
Sampai suatu hari, saya mengalami hal yang paling mengerikan dalam hidup saya. Saya dikecewakan oleh orang yang paling saya percaya. Saya
benar-benar berfikir bagaimana ada orang yang tega terhadap saya. Padahal saya
sudah membantu dia dahulu, tapi akhirnya “air susu dibalas air tuba”. Saya merasakan
sakit hati yang sangat. Baru pertama kali, saya benar-benar merasakan kepahitan
yang mendalam, terhadap manusia.
Saya
mulai stres. Saya sudah kehilangan banyak hal seperti materi, waktu, tenaga,
pikiran. Sakit sekali hati ini!!! Untungnya, teman-teman saya mulai
datang menghibur. Mereka teman-teman kuliah saya, teman-teman Base, teman
nongkrong dll. Sedikit banyak mereka dapat menghibur saya, walaupun stress itu
tetap ada dan menjadi-jadi. Saking stress, saya tidak bisa tidur. Hanya
bisa tidur 2 jam sehari. Dalam kesedihan mendalam saya, hanya 1 hal yang bisa
saya lakukan yaitu berdoa. Baru pertama kali setelah saya “meninggalkan” Tuhan,
saya berdoa yang datang dari hati. Dan apa yang terjadi? Saya merasakan hangat
dalam hati saya. Saya seperti dipeluk oleh Seorang Pribadi. Rasanya hangat,
nyaman dan tidak ingin pergi. Saya tahu. Itu Roh Kudus. Ini luar biasa. Semua
orang boleh meninggalkan saya, tapi Tuhan tidak pernah sekalipun pergi. Dia
setia!!! Saya berangsur pulih dan Puji Tuhan, saya sembuh.
Setelah
mengalami hal di atas, saya merasa ada hal yang aneh dalam otak saya. Otak saya menjadi
lebih tajam dalam berfikir soal Kebenaran. Saya sadari, ini bukan hal yang
sembarangan. Ini adalah Karunia!! Hal ini sama seperti waktu kecil kita
kesulitan untuk menghitung 2 + 2. Tapi setelah kita dewasa, kita bisa dengan
mudah menghitungnya. Saya juga merasa lebih paham dari pada awal Tuhan membuka
hikmat dahulu. Ini LUAR BIASA!! Belum lagi, Tuhan pakai kepahitan hidup saya untuk memahami Kebenaran. Karena setiap yang kita alami, digunakan Tuhan untuk memahami apa yang sudah Tuhan lakukan dalam hidup kita.
Selanjutnya, semua
teman-teman BASE berkumpul, dan kami putuskan untuk kembali mengaktifkan
persekutuan BASE ini. Walaupun dimulai dengan kecil tapi yang kami alami begitu
luar biasa besar!! Kami dituntun Roh Kudus untuk memberitakan Kebenaran ini ke
semua orang, baik melalui persekutuan doa maupun melalui media sosial dan
teknologi. Salah satunya adalah blog pribadi ini.
Di
Laman The God’s Code inilah, saya akan membagikan apa yang Tuhan mulai tanam di
hidup saya pada khususnya dan BASE pada umumnya. Biar Anugerah dari Tuhan
sendiri yang memampukan kita untuk memahami The God’s Code. Biar nama Yesus Kristus Tuhan ditinggikan lebih dari segalanya. Amin!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar