Sekedar
bercerita… Saya sering berfikir, apa yang bisa kita lakukan jika Tuhan Yesus
tidak mau datang ke dalam dunia ini? Semakin kita berusaha dengan kekuatan
kita, semakin tampak ketidakmampuan kita dalam menjalankan hukum agama. Semakin
kita berusaha menghindari dosa (guna mencapai keselamatan), justru semakin kita
terjatuh dalam dosa. Beruntunglah kita!!! Kita punya Tuhan, yang begitu
mencintai kita dan rela berkorban untuk menanggung semua dosa dan memikul beban
hukum agama. Haleluya… Mari kita ke pengajaran The Lord of The Keys.
Saya
penggemar berat sebuah film, yang mendapat banyak grammy award, yaitu The Lord
of The Ring. Dalam cerita film tersebut, dijelaskan ada sebuah cincin yang
dapat memberi kekuatan kepada siapa pemilik kunci tersebut. Alhasil, cincin itu
menjadi rebutan oleh banyak makhluk, baik manusia maupun makhluk lain. Segala hal
rela dikorbankan untuk mendapatkan kekuatan cincin itu. Entah berapa waktu, harta dan
nyawa sudah hilang demi mendapatkan kuasa dari cincin itu. Wow… Keren banget film ini!!!
Hampir
mirip dengan cerita itu, Tuhan Yesus pernah menjelaskan tentang Perumpamaan
mengenai Kerajaan Sorga. Dalam Matius 13:44-46, dijelaskan hal Kerajaan Sorga
itu seumpama harga terpendam dan tersimpan di ladang. Penemunya merasa begitu
girang, lalu menjual semua miliknya untuk membeli ladang tersebut. Di cerita
selanjutnya, hampir sama dengan itu, hal Kerajaan Sorga diibaratkan seorang
pedagang mutiara yang menjual segala miliknya, untuk mendapatkan mutiara yang
indah. Bukankah benar, setiap orang akan melakukan segalanya, untuk mendapatkan
hal yang paling berharga dalam hidupnya. Berapapun nilai yang harus diberikan,
rela dikorbankan untuk hal berharga tersebut. Yesus menggambarkan hal Kerajaan Sorga
menjadi hal yang paling berharga dan penting dalam kehidupan manusia (khususnya
orang Israel jaman itu), sehingga semua orang akan berusaha mengejar hal itu.
Lalu, mengapa Kerajaan Sorga begitu ditekankan dalam perumpamaan tersebut?
Selama
berabad-abad, kehadiran Yang Diurapi (Mesias) begitu ditunggu-tunggu oleh bangsa
Israel. Mereka berharap Raja Mulia yang dinubuatkan para nabi, akan membawa
Israel kembali berjaya sebagai bangsa pilihan Allah. Mereka menanti Keturunan
Daud yang akan mengokohkan Kerajaan Israel selama-lamanya. Semua hal itu
berlangsung sampai kehadiran Yesus dari Nazaret, Yang dipercaya sebagai the next David. Namun ternyata, harapan
orang Israel mengenai Kerajaan Israel dan Kerajaan yang dibawa oleh Yesus
adalah berbeda. Yesus membawa sebuah Kebenaran bahwa Kerajaan itu bukan
kerajaan secara duniawi, tetapi Kerajaan secara spiritual. Yesus akan menjadi
Rajanya dan semua bangsa menjadi anggota Kerajaan itu. Kerajaan itu kokoh dan
tidak akan tergoyahkan. Kerajaan itu adalah Kerajaan Sorga.
Pada
postingan sebelumnya, Yesus berbicara mengenai orang miskin di hadapan Allah
yang adalah empunya Kerajaan Sorga. Pada kali ini kita akan membahas siapa The Lord of The Keys (of The Kingdom of Heaven). Kunci-kunci itu sangat berharga dan berkuasa, karena dapat membuka hal-hal sorgawi. Jika orang-orang tahu mengenai kunci-kunci ini, mereka akan berusaha keras mencarinya. Berapapun harganya, akan dipertaruhkan demi mendapatkan Kunci-kunci ini!! Bagaimana cara mendapatkan Kunci-kunci Kerajaan Allah? Dan inilah The God’s Code, Kunci-kunci ini pernah diberikan kepada salah seorang murid Yesus yaitu
Petrus.
Matius
16:13-20 (TB) Setelah Yesus tiba di
daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang,
siapakah Anak Manusia itu?" Jawab mereka: "Ada yang mengatakan:
Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan:
Yeremia atau salah seorang dari para nabi." Lalu Yesus bertanya kepada
mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Simon
Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" Kata Yesus
kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang
menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. Dan Aku pun berkata
kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan
jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci
Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa
yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga." Lalu Yesus melarang
murid-murid-Nya supaya jangan memberitahukan kepada siapa pun bahwa Ia Mesias.
Wow…
Petruslah yang diberikan kunci-kunci Kerajaan Sorga (KJV: the Keys of the Kingdom of Heaven). Bukankah Kerajaan Sorga
digambarkan sebagai hal yang sangat berharga, sampai orang-orang ingin menjual
segala yang mereka punya untuk mendapatkannya? Mengapa dengan mudahnya Yesus
memberikan kunci-kunci yang sangat berharga itu? Lalu mengapa Petrus mendapatkannya? Mari kita
bahas…
Suatu kali Yesus bertanya kepada
para murid, apa yang mereka dengar mengenai siapa Dirinya (Anak Manusia) itu?
Ada yang menjawab bahwa Dia adalah Yohanes Pembabtis atau nabi Israel (Yeremia,
Elia dll). Lalu Yesus bertanya pendapat mereka pribadi mengenai siapa Dia. Dan
tentu saja, ada satu murid Yesus yang suka berbicara dengan keras dan spontan,
yaitu Petrus. Ia menjawab bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!
Wow… Mantab sekali iman Petrus ini. Petrus sangat yakin bahwa Yesus adalah
Mesias yang ditunggu itu. Bahkan lebih dari itu, Petrus mengakui keilahian
Yesus sebagai Anak Allah yang nyata (hidup). Iman ini begitu membuat kagum
Tuhan dan ia berkata
"Berbahagialah engkau Simon bin
Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang
di sorga. Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu
karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.”
Ada
yang menarik di dua kalimat di atas. Pada kalimat pertama, Tuhan memanggil
Petrus dengan nama aslinya yaitu Simon (anak Yunus); dan Petrus pada kalimat
kedua. Seperti kita ketahui, Yesus adalah orang yang sangat cerdas (orang
paling cerdas di Perjanjian Baru). Belum lagi, Tuhan suka memberikan kode-kode
tertentu (bisa melalui perumpamaan), yang suatu saat akan dipahami oleh orang
yang mendengarnya. Saya percaya, penggunaan dua nama tersebut bukanlah
sembarangan atau kebetulan.
1. Nama
Simon adalah nama yang wajar di dalam kehidupan orang Israel. Nama Simon adalah
bahasa orang setempat untuk memanggil nama Simeon (anak Israel). Yang menarik
adalah arti nama Simeon/Simon ini. Arti nama Simeon adalah “Mendengar”. Wow…
Bukankah ini sangat tepat dengan konteks cerita di atas? Yesus bertanya
mengenai “Kata orang” yang sinonim dengan “yang kalian dengar dari orang”… Jadi Yesus sedang berbicara begini kepada
Petrus: “Berbahagialah, karena engkau mengatakan bukan apa yang kau dengar, tapi dengan apa yang kau yakin (imani). Iman itu bukan dinyatakan oleh
manusia (KJV: bukan darah dan daging) tetapi dari Bapa.”
2. Nama
Petrus memiliki arti yang mendalam. Arti nama Petrus adalah batu/karang. Sedangkan
kata jemaat menggunakan kata ἐκκλησία (ekklēsia) yang artinya suatu
persekutuan/kumpulan_orang atau sebuah panggilan keluar. Sehingga Yesus
berbicara begini pada kalimat kedua : “Engkau ini batu/karang (karena imannya),
di atas batu karang ini (di atas iman seperti ini), Aku akan mendirikan
persekutuan orang-orang yang dipanggil keluar (dari jalan/kehidupan sebelumnya),
dimana mereka akan selamat dari maut (keselamatan, tidak dikuasai oleh kematian
yang diakibatkan oleh dosa, KJV: gerbang neraka tidak akan menang)”
Luar
Biasa apa yang dikatakan oleh Tuhan kita. Hal ini selaras dengan perkataan
Paulus (yang memang memahami keselamatan dari ajaran Yesus) yaitu :
Roma
10:9 (TB) Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan
percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang
mati, maka kamu akan diselamatkan.
Dasyat!!!
Inilah Kasih Karunia!!! Bukan karena usaha kita, kita diselamatkan. Semua karena
Anugerah melalui Yesus Kristus Tuhan!!! Bagian kita adalah percaya/beriman/mengakui
anugerah tersebut, maka kita DISELAMATKAN!!!
Haleluya…
Belum selesai sampai di sini… Ingat,
tema kita adalah The Lord of The Keys... Yesus
memberikan kunci-kunci tersebut kepada Petrus. Seberapa hebatkah kunci-kunci
ini? Kita lihat kuasa/kemampuan kunci ini.
“Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan
Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang
kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.”
Kata
kunci disini menunjukkan kuasa otoritas; kuasa untuk membuka atau menutup. Lebih
detail mengenai kuasa dari kunci-kunci itu adalah untuk mengikat dan melepas
apa yang di dunia (yang akan berimplikasi di sorga). Kata mengikat dan melepas
menggunakan δέω(deō) dan λύω (luō). Okey… Lantas apa yang diikat dan
dilepas? Konteksnya mengenai apa? Kedua kata itu biasa digunakan untuk
menjelaskan mengenai aturan dan hukum agama. Berarti yang diikat dan dilepas
adalah : HUKUM TAURAT!! Luar
biasa!!! Kuasa dari kunci-kunci itu adalah mengikat dan melepas hukum agama. Kunci-kunci
Kerajaan Sorga itulah yang membuat kita bukan lagi menjadi orang-orang yang
hidup karena hukum (usaha manusia), tetapi karena iman akan anugerah Allah. Dan
siapa pemilik kunci-kunci Kerajaan Sorga yang luar biasa ini? Yes. Orang-orang yang beriman seperti Petrus,
yang percaya bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup. Inilah Kasih
Karunia. Kita diselamatkan dan
dibenarkan karena iman, bukan usaha kita!! Semua karena anugerah dan selamanya
karena anugerah. Terpujilah Yesus Kristus Tuhan selama-lamanya. Amin.