Rabu, 22 November 2017

171122 The Lord of The Keys

Sekedar bercerita… Saya sering berfikir, apa yang bisa kita lakukan jika Tuhan Yesus tidak mau datang ke dalam dunia ini? Semakin kita berusaha dengan kekuatan kita, semakin tampak ketidakmampuan kita dalam menjalankan hukum agama. Semakin kita berusaha menghindari dosa (guna mencapai keselamatan), justru semakin kita terjatuh dalam dosa. Beruntunglah kita!!! Kita punya Tuhan, yang begitu mencintai kita dan rela berkorban untuk menanggung semua dosa dan memikul beban hukum agama. Haleluya… Mari kita ke pengajaran The Lord of The Keys.
Saya penggemar berat sebuah film, yang mendapat banyak grammy award, yaitu The Lord of The Ring. Dalam cerita film tersebut, dijelaskan ada sebuah cincin yang dapat memberi kekuatan kepada siapa pemilik kunci tersebut. Alhasil, cincin itu menjadi rebutan oleh banyak makhluk, baik manusia maupun makhluk lain. Segala hal rela dikorbankan untuk mendapatkan kekuatan cincin itu. Entah berapa waktu, harta dan nyawa sudah hilang demi mendapatkan kuasa dari cincin itu. Wow… Keren banget film ini!!!
Hampir mirip dengan cerita itu, Tuhan Yesus pernah menjelaskan tentang Perumpamaan mengenai Kerajaan Sorga. Dalam Matius 13:44-46, dijelaskan hal Kerajaan Sorga itu seumpama harga terpendam dan tersimpan di ladang. Penemunya merasa begitu girang, lalu menjual semua miliknya untuk membeli ladang tersebut. Di cerita selanjutnya, hampir sama dengan itu, hal Kerajaan Sorga diibaratkan seorang pedagang mutiara yang menjual segala miliknya, untuk mendapatkan mutiara yang indah. Bukankah benar, setiap orang akan melakukan segalanya, untuk mendapatkan hal yang paling berharga dalam hidupnya. Berapapun nilai yang harus diberikan, rela dikorbankan untuk hal berharga tersebut. Yesus menggambarkan hal Kerajaan Sorga menjadi hal yang paling berharga dan penting dalam kehidupan manusia (khususnya orang Israel jaman itu), sehingga semua orang akan berusaha mengejar hal itu. Lalu, mengapa Kerajaan Sorga begitu ditekankan dalam perumpamaan tersebut?
Selama berabad-abad, kehadiran Yang Diurapi (Mesias) begitu ditunggu-tunggu oleh bangsa Israel. Mereka berharap Raja Mulia yang dinubuatkan para nabi, akan membawa Israel kembali berjaya sebagai bangsa pilihan Allah. Mereka menanti Keturunan Daud yang akan mengokohkan Kerajaan Israel selama-lamanya. Semua hal itu berlangsung sampai kehadiran Yesus dari Nazaret, Yang dipercaya sebagai the next David. Namun ternyata, harapan orang Israel mengenai Kerajaan Israel dan Kerajaan yang dibawa oleh Yesus adalah berbeda. Yesus membawa sebuah Kebenaran bahwa Kerajaan itu bukan kerajaan secara duniawi, tetapi Kerajaan secara spiritual. Yesus akan menjadi Rajanya dan semua bangsa menjadi anggota Kerajaan itu. Kerajaan itu kokoh dan tidak akan tergoyahkan. Kerajaan itu adalah Kerajaan Sorga.

Pada postingan sebelumnya, Yesus berbicara mengenai orang miskin di hadapan Allah yang adalah empunya Kerajaan Sorga. Pada kali ini kita akan membahas siapa The Lord of The Keys (of The Kingdom of Heaven). Kunci-kunci itu sangat berharga dan berkuasa, karena dapat membuka hal-hal sorgawi. Jika orang-orang tahu mengenai kunci-kunci ini, mereka akan berusaha keras mencarinya. Berapapun harganya, akan dipertaruhkan demi mendapatkan Kunci-kunci ini!! Bagaimana cara mendapatkan Kunci-kunci Kerajaan Allah? Dan inilah The God’s Code, Kunci-kunci ini pernah diberikan kepada salah seorang murid Yesus yaitu Petrus.

Matius 16:13-20 (TB) Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?" Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi." Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga." Lalu Yesus melarang murid-murid-Nya supaya jangan memberitahukan kepada siapa pun bahwa Ia Mesias.

Wow… Petruslah yang diberikan kunci-kunci Kerajaan Sorga (KJV: the Keys of the Kingdom of Heaven). Bukankah Kerajaan Sorga digambarkan sebagai hal yang sangat berharga, sampai orang-orang ingin menjual segala yang mereka punya untuk mendapatkannya? Mengapa dengan mudahnya Yesus memberikan kunci-kunci yang sangat berharga itu? Lalu mengapa Petrus mendapatkannya? Mari kita bahas…
            Suatu kali Yesus bertanya kepada para murid, apa yang mereka dengar mengenai siapa Dirinya (Anak Manusia) itu? Ada yang menjawab bahwa Dia adalah Yohanes Pembabtis atau nabi Israel (Yeremia, Elia dll). Lalu Yesus bertanya pendapat mereka pribadi mengenai siapa Dia. Dan tentu saja, ada satu murid Yesus yang suka berbicara dengan keras dan spontan, yaitu Petrus. Ia menjawab bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup! Wow… Mantab sekali iman Petrus ini. Petrus sangat yakin bahwa Yesus adalah Mesias yang ditunggu itu. Bahkan lebih dari itu, Petrus mengakui keilahian Yesus sebagai Anak Allah yang nyata (hidup). Iman ini begitu membuat kagum Tuhan dan ia berkata

"Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.”

Ada yang menarik di dua kalimat di atas. Pada kalimat pertama, Tuhan memanggil Petrus dengan nama aslinya yaitu Simon (anak Yunus); dan Petrus pada kalimat kedua. Seperti kita ketahui, Yesus adalah orang yang sangat cerdas (orang paling cerdas di Perjanjian Baru). Belum lagi, Tuhan suka memberikan kode-kode tertentu (bisa melalui perumpamaan), yang suatu saat akan dipahami oleh orang yang mendengarnya. Saya percaya, penggunaan dua nama tersebut bukanlah sembarangan atau kebetulan.
1.    Nama Simon adalah nama yang wajar di dalam kehidupan orang Israel. Nama Simon adalah bahasa orang setempat untuk memanggil nama Simeon (anak Israel). Yang menarik adalah arti nama Simeon/Simon ini. Arti nama Simeon adalah “Mendengar”. Wow… Bukankah ini sangat tepat dengan konteks cerita di atas? Yesus bertanya mengenai “Kata orang” yang sinonim dengan “yang kalian dengar dari orang”… Jadi Yesus sedang berbicara begini kepada Petrus: “Berbahagialah, karena engkau mengatakan bukan apa yang kau dengar, tapi dengan apa yang kau yakin (imani). Iman itu bukan dinyatakan oleh manusia (KJV: bukan darah dan daging) tetapi dari Bapa.”
2.    Nama Petrus memiliki arti yang mendalam. Arti nama Petrus adalah batu/karang. Sedangkan kata jemaat menggunakan kata ἐκκλησία (ekklēsia) yang artinya suatu persekutuan/kumpulan_orang atau sebuah panggilan keluar. Sehingga Yesus berbicara begini pada kalimat kedua : “Engkau ini batu/karang (karena imannya), di atas batu karang ini (di atas iman seperti ini), Aku akan mendirikan persekutuan orang-orang yang dipanggil keluar (dari jalan/kehidupan sebelumnya), dimana mereka akan selamat dari maut (keselamatan, tidak dikuasai oleh kematian yang diakibatkan oleh dosa, KJV: gerbang neraka tidak akan menang)”
Luar Biasa apa yang dikatakan oleh Tuhan kita. Hal ini selaras dengan perkataan Paulus (yang memang memahami keselamatan dari ajaran Yesus) yaitu :

Roma 10:9 (TB)  Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.

Dasyat!!! Inilah Kasih Karunia!!! Bukan karena usaha kita, kita diselamatkan. Semua karena Anugerah melalui Yesus Kristus Tuhan!!! Bagian kita adalah percaya/beriman/mengakui anugerah tersebut, maka kita DISELAMATKAN!!! Haleluya…
            Belum selesai sampai di sini… Ingat, tema kita adalah The Lord of The Keys... Yesus memberikan kunci-kunci tersebut kepada Petrus. Seberapa hebatkah kunci-kunci ini? Kita lihat kuasa/kemampuan kunci ini.

“Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.”

Kata kunci disini menunjukkan kuasa otoritas; kuasa untuk membuka atau menutup. Lebih detail mengenai kuasa dari kunci-kunci itu adalah untuk mengikat dan melepas apa yang di dunia (yang akan berimplikasi di sorga). Kata mengikat dan melepas menggunakan δέω(deō) dan λύω (luō). Okey… Lantas apa yang diikat dan dilepas? Konteksnya mengenai apa? Kedua kata itu biasa digunakan untuk menjelaskan mengenai aturan dan hukum agama. Berarti yang diikat dan dilepas adalah : HUKUM TAURAT!! Luar biasa!!! Kuasa dari kunci-kunci itu adalah mengikat dan melepas hukum agama. Kunci-kunci Kerajaan Sorga itulah yang membuat kita bukan lagi menjadi orang-orang yang hidup karena hukum (usaha manusia), tetapi karena iman akan anugerah Allah. Dan siapa pemilik kunci-kunci Kerajaan Sorga yang luar biasa ini? Yes. Orang-orang yang beriman seperti Petrus, yang percaya bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup. Inilah Kasih Karunia. Kita diselamatkan dan dibenarkan karena iman, bukan usaha kita!! Semua karena anugerah dan selamanya karena anugerah. Terpujilah Yesus Kristus Tuhan selama-lamanya. Amin. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar